Kata
pasraman berasal dari kata “asrama” yang artinya tempat berlangsungnya proses
belajar mengajar atau pendidikan. Tujuan pendidikan agama Hindu yaitu bertujuan
untuk menumbuhkembangkan dan meningkatkan sradha (keyakinan) dan bhakti siswa
kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa melalui pelatihan, penghayatan, pengamalan
ajaran agama Hindu mampu mewujudkan cita-cita luhur Mokshartam Jagaditha.
Dalam
upaya menumbuhkembangkan dan meningkatkan sradha dan bhakti kehadapan Ida Sang
Hyang Widhi, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan membentuk pasraman anak-anak.
Pasraman ini diprakarsai oleh Bapak I Nyoman Sukanada selaku Perbekel Desa
Dajan Peken dan bapak I Made Sukadana yang saat ini bertugas sebagai sekretaris
PHDI kabupaten Tabanan. Tujuan utama dari pasraman ini adalah membentuk siswa
Hindu yang berkarakter dan berwawasan budaya. Melalui pengenalan seni dan
budaya yang dilandaskan oleh ajaran agama Hindu, anak-anak dapat menumbuhkan
karakter-karakter baik yang ada pada dirinya. Materi-materi yang disajikan
kepada anak-anak sangat variatif, yaitu belajar agama Hindu, yoga, bahasa Bali,
bahasa Inggris, dan melukis. Anak-anak juga diajak belajar tidak hanya di atas
meja, namun juga belajar di lingkungan sekitar, seperti di sawah, di pura,
bahkan di setra. Tujuannya agar
anak-anak dapat belajar dari apa yang mereka lihat di lingkungannya secara
langsung.
Kegiatan Pasraman Putra Sesana |
Pasraman
yang diberi nama Putra Sesana ini, resmi dibuka oleh Camat Tabanan, yang saat
itu diwakilkan oleh Kasi Sosial, I Ketut Hardana, pada hari Minggu tanggal 15
April 2018. Pasraman ini diikuti oleh anak-anak sekolah dasar di lingkungan
desa Dajan Peken. Pasraman dilaksanakan secara rutin setiap hari Minggu pagi bertempat
di balai banjar Pasekan Belodan, Desa Dajan Peken. Adapun yang dilibatkan sebagai pengajar adalah
I Made Sukadana yang menyajikan materi yoga dan budi pekerti, penyuluh agama
Hindu se-kecamatan Tabanan yang mengisi materi agama Hindu, Penyuluh bahasa
Bali se-Kecamatan Tabanan yang memberikan materi tentang bahasa, sastra, dan
aksara Bali, dan Kadek Putri Pradnyawati sebagai pengajar bahasa Inggris. Untuk
mengukur kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran, di setiap akhir sesi
pembelajaran, anak-anak diberikan evaluasi dan reward atas prestasi yang dicapai.
Penulis : Ni Made Ari Tresnawati
Penyuluh Bahasa Bali Desa Sudimara, Kec. Tabanan
0 komentar:
Post a Comment