Saturday 14 July 2018

Kadek Sukarma, S.Kom Kembangkan PAUD dan TK Bernuansa Hindu

Kadek Sukarma, S.KomPerbekel Punggul
Semenjak Kadek Sukarma, S.Kom menjabat sebagai perbekel banyak sekali inovasi dan terobosan-terobosan yang sudah berhasil dicapai untuk memajukan Desa Punggul, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Selain pembangunan infrastruktur, bidang pendidikan juga mendapatkan prioritas yang serius dari perbekel yang menjabat dari tahun 2014.  Hal ini diimplementasikan  dengan mendirikan sekolah PAUD dan TK Bernuansa Hindu.
Perbekel Punggul Kadek Sukarma, S.Kom mengatakan lahirnya PAUD dan TK berawal dari banyaknya anak-anak  terutama anak-anak usia dini yang mengikuti pendidikan diluar desa. Bahkan orang tuanya sampai mengeluh karena harus mengantar anaknya sekolah  dengan jarak yang sangat jauh. Maka dari itu, mengingat betapa pentingnya generasi muda untuk meneruskan pembangunan desa  ini, sehingga kami ingin maksimal bagaimana caranya agar anak-anak kami terutama anak-anak Punggul bisa kami didik dan membangun sekolah melalui yayasan di Punggul ini. Sehingga lahirlah Yayasan Werdi Kumara, bukan PAUD dan TK Werdi Kumara tetapi Yayasan Werdi Kumara. Setelah berdiri yayasan kami kembangkan melalui  lahan yang dulunya adalah eks SD Negeri 3 Punggul, kami rubah dari posisi tidak dimanfaatkan, maka dibangunlah sekolah PAUD dan TK ini. Awalnya sekolah ini bernama PAUD Werdi Kumara Desa Punggul. Setelah terbentuk yayasan sepenuhnya dikelola oleh yayasan.
“Pada awal pendiriannya sekolah PAUD dan TK ini banyak sekali kekurangan dan kelemahannya apalagi harus bersaing dengan sekolah-sekolah swasta yang menawarkan berbagai program anak-anak mengasah kemampuan lebih maksimal. Seiring dengan berjalannya itu kami berupaya, kebetulan saya selaku perbekel Punggul. Karena dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 itu ada kewenangan desa, boleh menganggarkan terkait PAUD. Sehingga kami pola maksimal kami terapkan, jadi semua biaya untuk operasional yayasan terkait PAUD ini kami bantu. Berawal dari pembenahan sumber daya manusia terkait guru pengajarnya, setelah tenaga pengajar kami berikan pembinaan melalui pelatihan-pelatihan, yang dirasa  sudah cukup kemudian kami kembangkan sarana prasarana, gedung kami tata untuk kenyamanan anak-anak belajar. Itu merupakan salah satu faktor penunjang awal untuk kemajuan sebuah PAUD” tutur Sukarma.
Setelah tertata semuanya baru kami mulai ancang-ancang untuk mengarah ke salah satu program pemerintah kabupaten Badung yakni PAUD Bernuansa Hindu. Sesuai dengan perencanaan kami, setelah persiapan semua, mulai sarana prasarana, guru pengajar serta SDM guru yang sudah menyesuaikan dengan perkembangan zaman sekarang. Pemerintah kabupaten Badung menawarkan agar PAUD kami menjadi salah satu PAUD Bernuansa Hindu. Kami menyambut dengan sangat gembira, karena hampir semua anak-anak yang sekolah di PAUD dan TK beragama Hindu dan mengingat juga salah satu program bapak bupati Badung pengembangan seni, adat dan budaya, terutama budaya Hindu. Kami ingin kemas melalui pendidikan di usia dini. Tanpa pendidikan di usia dini kami kira melatih anak-anak mengenal ajaran agama Hindu dan etika mungkin agak susah tanpa sejak usia dini. Sesuai dengan apa yang ditawarkan pemda Badung, ternyata masyarakat antusias, sehingga kami menerima status bahwa PAUD dan TK yang kami kelola Bernuansa Hindu.
PAUD dan TK Bernuansa Hindu program-program kerjanya lebih dominan ke arah pendidikan agama Hindu, seperti contoh misalnya baru masuk sekolah siswa sudah mengucapkan Om Swastyastu, bertemu teman mengucapkan Om Swastyastu. Kemudian program kerja terkait bebantenan, anak-anak diajarkan membuat dan nanding canang, bahkan anak-anak kami sudah bisa nanding daksina dan pejati. “Pada hari-hari tertentu kami wajibkan berbusana Hindu, selain itu kami ajarkan Trisandya, pencerahan etika beragama yang baik dan bermasyarakat yang baik. Itu semua melalui media-media, dan sudah kami siapkan proyektor dan media-media yang gampang dimenegrti anak-anak” terangnya
Anak-anak yang sekolah di PAUD dan TK Werdi Kumara tidak dipungut biaya (gratis) mulai dari biaya pakaian, sarana prasarana, SPP,  meskipun ada kegiatan tamasya semua kami gratiskan. Kami juga menyiapkan transportasi gratis untuk antar jemput anak-anak PAUD dan TK Werdi Kumara dari rumah mereka. Hal itu kami lakukan demi memberikan rasa aman dan nyaman kepada orang tua. Karena selama ini para orang tua harus menunggu sampai siang, belum lagi mereka waswas kalau harus meninggalkan anaknya. Jadi dengan adanya kendaraan antar jemput, para orang tua bisa lebih tenang. Setiap antar jemput anak-anak PAUD dan TK akan didampingi satu orang guru yang membawa surat tanda bukti, jadi setiap antar jemput ada keterangan yang ditandatangani oleh keluarga. Tujuannya sebagai tanda bukti karena ini demi menjaga keselamatan si anak. Tak hanya itu selama berada di lingkungan PAUD dan TK juga dijaga dua orang  Linmas, karena itu siapapun tidak boleh masuk seenaknya tanpa ada izin. Pengadaan kendaraan untuk antar jemput anak-anak PAUD dan TK adalah salah satu program inovasi kami. Tujuannya tentu program yang dicanangkan betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Terkait dengan blueprint kami di PAUD dan TK arah kami dedepan sudah jelas kami menginginkan generasi Punggul ini generasi yang jaya. Generasi yang benar-benar unggul di segala bidang, maka dari itulah kami harapkan bagaimana PAUD dan TK kami bangun benar-benar bermanfaat terutama untuk generasi kami kedepan karena perkembangan kemajuan desa ini ada ditangan mereka, jika generasi Punggul ini tidak mampu untuk  bersaing dengan desa-desa lain sudah barang tentu desa ini tidak bisa maju, maka dengan sekolah PAUD dan TK Nuansa Hindu yang kami kembangkan ini, kami berharap lahirlah calon-calon penerus desa Punggul ini yang benar-benar berjaya, sehingga cita-cita kami kedepannya bangga menjadi anak Punggul, bangga lahir di Punggul” imbuh Sukarma

Penulis : I Wayan Sapta Wigunadika
Share:

0 komentar:

Post a Comment

NGIRING SARENG-SARENG NEES PANGLIMBAK COVID-19 RING BALI

PANGUPAYA NAMBAKIN COVID-19

Self-quarantine-is-recommended-for-individuals-who-have-been-directly-exposed-to-the-new-Coronavirus-or-have-history-of-travel-in-infected-or-heavily-populated-areas SAMPUNANG KIJA-KIJA SELAMI PANDEMI COVID-19