Sebagai
Desa Digital yang memperoleh prestasi hingga tingkat nasional. Pemerintah desa Punggul tetap mendukung upaya
pelestarian bahasa, aksara dan sastra
Bali. Hal Ini dibuktikan, Pemerintah Desa Punggul bekerjasama dengan Penyuluh
Bahasa Bali Desa Punggul menyelenggarakan lomba nyurat (menulis) Aksara Bali di
Komputer. Lomba digelar, Kamis, 15/8/2019 .
Lomba
yang baru pertama kali digelar di desa digital ini, diikuti oleh anak-anak Desa Punggul,
Kecamatan Abiansemal, Badung. Peserta yang berhasil memperoleh juara I, II,III
serta harapan I, II, III mendapat hadiah menarik. Adapun kriteria
penilaian lomba "Nyurat Aksara
Bali di Komputer " yakni kerapian
tulisan, pasang aksara Bali, dan kebenaran tulisan.
Perbekel
Desa Punggul Kadek Sukarma, S.Kom mengatakan, pemerintah desa Punggul dan
penyuluh bahasa Bali desa Punggul menggelar lomba nyurat aksara Bali di
Komputer hal ini dilakukan sebagai upaya
pelestarian kebudayaan Bali, khususnya dibidang menulis aksara Bali di
Komputer.
Lebih
lanjut Sukarma menjelaskan, bahasa, aksara dan sastra Bali, saat ini merupakan
hal yang penting untuk diketahui. Karena Bahasa Bali kini telah diatur dalam
Peraturan Gubernur Bali. Sehingga keberadaan Bahasa Bali dan elemen terkait
didalamnya harus tersosialisasikan dengan baik sejak dini.
Sukarma
juga berharap, ajang lomba "nyurat aksara Bali di komputer " bukan
saja menjadi ajang untuk mencari juara, melainkan lebih kepada pembinaan
berkelanjutan bagi generasi muda tentang pentingnya bahasa, aksara dan sastra
Bali.
"Melalui
lomba nyurat aksara Bali di komputer, kami berharap dapat menjadi ajang edukasi
dan pengenalan bahasa, aksara dan sastra Bali sejak dini sebagai upaya
pelestarian dan pengembangan Bahasa Bali," ucapnya.
Sementara
itu, I.G.A. Ninda Artasari peserta nyurat aksara Bali di komputer mengaku senang dapat menjadi bagian
pelestarian seni budaya Bali dengan mengikuti lomba "nyurat aksara Bali di
Komputer".
"Ini
pertama kali saya mengikuti lomba menulis aksara Bali di komputer. Saya merasa
senang bisa ikut ambil bagian dalam melestarikan tulisan Bali yang tentunya
sangat jarang orang bisa menulis aksara Bali di komputer," katanya.