image host

Urip Iku Urup

Hidup Itu Nyala

image host

Nandurin Karang Awak

Suluh Ikang Prabha

image host

Sepi Ing pamrih, Rame Ing Gawe

Senyap dalam Pamrih, Ramai dalam Pekerjaan

image host

Memayu Hayuning Bawono

Percantik Keindahan Dunia

image host

Manunggal Kawula Gusti

Bersatu dengan Asal Muasal

Saturday 2 November 2019

Dwijendra University Mantapkan Pembelajaran E-Learning


Peningkatan kualitas  learning outcome bagi perguruan tinggi  bergantung pada kepekaan perguruan tinggi dalam mengantisipasi perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar.  Hal ini penting dilakukan agar lulusan siap kerja dan bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lain. Untuk mencapai itu setiap perguruan tinggi berfokus pada peningkatan kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan merealisasikan nota kesepahaman (MoU) dalam bentuk aksi. Dwijendra University dalam meningkatkan kualitas lulusan telah mengimplementasikan program kerja yang tertuang dalam rencana strategis (renstra). Salah satu rencana strategis tersebut adalah peningkatan kualitas pembelajaran  melalui  bimbingan teknis Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti).
            Ketua panitia Dr. I Ketut Suar Adnyana, M.Hum. dalam laporannya menyatakan Bimtek Pekerti perlu dilaksanakan untuk meng-update keterampilan dosen dalam melaksanakan pembelajaran.  Pembelajaran pada saat ini mengarah pada pembelajaran e-learning dan mengurangi pembelajaran yang bersifat konvensional. Perubahan paradigma pembelajaran seperti itu perlu diantisipasi dan kesiapan dosen menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan pembelajaran berbasis e-learning.
Dwijendra University siap memberikan pelayanan yang terbaik  bagi civitas akademika. Pelayanan ini tetap dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya sehingga mahasiswa terlayani secara maksimal selama menempuh pembelajaran di Dwijendra University. Proses pembelajaran terus ditingkatkan secara berkelanjutan dengan mengadakan montoring dan evaluasi  pembelajaran yang dilaksanakan setiap akhir semester. Tujuan monitoring dan evaluasi untuk mengetahui apakah kualitas pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai atau tidak. Hasil monitoring dan evaluasi tersebut akan dijadikan referen dalam perbaikan proses pembelajaran pada semester berikutnya.

            Rektor Dwijendra University, Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc.,M.M.A. sangat mendukung penyelenggaraan Peningkatan  Keterampilan Dasar Teknik Instruksional  yang ditujukan kepada dosen, terutama dosen pemula. Dosen diharapkan untuk menguasai konsep-konsep dasar dalam pembelajaran dan mempunyai kemampuan melaksanakan pembelajaran yang memadai. Oleh karena itu, para dosen dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran  dan hasil belajar mahasiswa. Rektor berharap bahwa Dwijendra University  sebagai lembaga pendidikan tinggi senantiasa dapat meningkatkan standar kompetensi lulusan yan diwujudkan melalui perbaikan standar isi pembelajaran, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.
Bimtek Pekerti ini diikuti oleh seluruh dosen di lingkungan Dwijendra University. Bimtek yang diberikan bersifat penyegaran karena pada dasarnya seluruh dosen telah mempunyai keterampilan dalam melaksanakan pembelajaran. Di samping itu, Bimtek ini diberikan untuk memantapkan  keterampilan  seluruh dosen untuk  melaksanakan pembelajaran e- learning.
            Bimteks Pekerti dilaksanakan selama dua hari  dari tanggal 2 s.d. 3 November 2019. Yang menjadi nara sumber dalam bimtek  tersebut adalah Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc.,M.M.A, Dr. I Ketut Suar Adnyana, M.Hum., Drs. I Made Sutika ,M.Si., Drs. I Made Sila, M.Pd., Drs. I Made Kartika, M.Si., Putu Ronny Angga Mahendra, S.Pd. M.Pd. I Wayan Aryawan, S.Si, M.Pd., dan I Made Astra Winaya, S.Pd., M.Pd. Materi yang dipaparkan nara sumber adalah Kurikulum KKNI, ICT dan media pembelajaran , perangkat pembelajaran ,dan pembelajaran berbasis e-learning. (Su.Ad)

Share:

Saturday 21 September 2019

Keseruan Lomba Mewarnai di PAUD dan TK Nuansa Hindu Werdi Kumara


Lomba mewarnai dengan mengambil tema "Mencintai Budaya Bali" diadakan  Pemerintah Desa Punggul,  PAUD dan TK Nuansa Hindu Werdi Kumara  serta Penyuluh Bahasa Bali Desa Punggul. Lomba dilaksanakan di  PAUD dan TK Werdi Kumara Punggul, Abiansemal, Badung, Kamis, 19/9/2019. 
Acara dibuka oleh Perbekel Desa Punggul Kadek Sukarma, S.Kom didampingi Kepala PAUD dan TK Nuansa Hindu Werdi Kumara. Peserta lomba  sangat antusias untuk mewarnai tahap demi tahap gambar yang diberikan. 
Perbekel Desa Punggul Kadek Sukarma, S.Kom dalam sambutannya mengatakan, kegiatan lomba terselenggara atas kerjasama Pemerintah Desa dengan PAUD dan TK Nuansa Hindu Werdi Kumara serta Penyuluh Bahasa Bali Desa Punggul. Lomba ini mengambil tema "Mencintai Budaya Bali" hal ini sebagai upaya pengenalan kebudayaan Bali sejak usia dini.

Selain itu, lomba mewarnai ini, menjadi salah satu cara bagi anak dalam menumbuhkembangkan potensi kreativitas dalam dirinya sejak dini. Mengembangkan keterampilan motorik halus, melatih kemampuan koordinasi yang baik antara mata dan tangan, serta stimulasi daya imajinasi. Kreativitas serta meningkatkan konsentrasi untuk tetap fokus pada pekerjaan dan juga sebagai media ekspresi.
“Mengenal perbedaan warna dan bisa menjadi suatu proses untuk menjadikan anak mandiri serta membangun keberanian sejak dini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sukarma mengungkapkan, melalui lomba mewarnai para peserta dapat mengembangkan ide-ide yang mereka punya khususnya dalam hal komposisi warna yang telah disiapkan. Disamping menumbuhkan kreatifitas diri.Khususnya dalam hal komposisi warna dan melatih daya imajinasi,” ujarnya.
Share:

Sunday 18 August 2019

Punggul Desa Digital Gelar Lomba Nyurat Aksara Bali di Komputer



Sebagai Desa Digital yang memperoleh prestasi hingga tingkat nasional.  Pemerintah desa Punggul tetap mendukung upaya pelestarian  bahasa, aksara dan sastra Bali. Hal Ini dibuktikan, Pemerintah Desa Punggul bekerjasama dengan Penyuluh Bahasa Bali Desa Punggul menyelenggarakan lomba nyurat (menulis) Aksara Bali di Komputer. Lomba digelar, Kamis, 15/8/2019 .
Lomba yang baru pertama kali digelar di desa digital ini,  diikuti oleh anak-anak Desa Punggul, Kecamatan Abiansemal, Badung. Peserta yang berhasil memperoleh juara I, II,III serta harapan I, II, III mendapat hadiah menarik. Adapun kriteria penilaian   lomba "Nyurat Aksara Bali di Komputer "  yakni kerapian tulisan, pasang aksara Bali, dan kebenaran tulisan.
Perbekel Desa Punggul Kadek Sukarma, S.Kom mengatakan, pemerintah desa Punggul dan penyuluh bahasa Bali desa Punggul menggelar lomba nyurat aksara Bali di Komputer hal ini dilakukan  sebagai upaya pelestarian kebudayaan Bali, khususnya dibidang menulis aksara Bali di Komputer.
Lebih lanjut Sukarma menjelaskan, bahasa, aksara dan sastra Bali, saat ini merupakan hal yang penting untuk diketahui. Karena Bahasa Bali kini telah diatur dalam Peraturan Gubernur Bali. Sehingga keberadaan Bahasa Bali dan elemen terkait didalamnya harus tersosialisasikan dengan baik sejak dini.
Sukarma juga berharap, ajang lomba "nyurat aksara Bali di komputer " bukan saja menjadi ajang untuk mencari juara, melainkan lebih kepada pembinaan berkelanjutan bagi generasi muda tentang pentingnya bahasa, aksara dan sastra Bali.
"Melalui lomba nyurat aksara Bali di komputer, kami berharap dapat menjadi ajang edukasi dan pengenalan bahasa, aksara dan sastra Bali sejak dini sebagai upaya pelestarian dan pengembangan Bahasa Bali," ucapnya.
Sementara itu, I.G.A. Ninda Artasari peserta nyurat aksara Bali di komputer  mengaku senang dapat menjadi bagian pelestarian seni budaya Bali dengan mengikuti lomba "nyurat aksara Bali di Komputer".
"Ini pertama kali saya mengikuti lomba menulis aksara Bali di komputer. Saya merasa senang bisa ikut ambil bagian dalam melestarikan tulisan Bali yang tentunya sangat jarang orang bisa menulis aksara Bali di komputer," katanya.

Share:

Wednesday 19 June 2019

Peluncuran Superhero Remaja “Luh Ayu Manik Mas” dengan kisah barunya: Ngae Perpustakaan Keliling

Sukses dengan peluncuran tokoh superhero remaja “Luh Ayu Manik Mas” di Bali dengan kisah pertamanya: Tresna Ring Alas (Mencintai Hutan) yang ditulis oleh I Made Sugianto, kali ini Luh Ayu Manik Mas hadir kembali dengan kisah baru yang tak kalah serunya. Kisah terbarunya berjudul: Ngae Perpustakaan Keliling (Membuat Perpustakaan Keliling), ditulis oleh Ni Made Ari Dwijayanthi dan tim BASAbali Wiki. Informasi tak kalah penting berikutnya adalah kini kita dapat berinteraksi langsung dengan Luh Ayu Manik Mas melalui akun twitter-nya @LuhAyuManikMas1.
Luh Ayu Manik Mas adalah seorang Prawireng Putri Bali (remaja pahlawan super) yang mendapat anugerah kekuatan untuk dapat menjaga keselarasan lingkungan alam dan sosial budaya. Dalam kesehariannya ia adalah remaja putri kelas 8 yang bernama Luh Ayu Manik. Kisah dan karakter pahlawan super Luh Ayu Manik Mas ini dihadirkan untuk menginspirasi kesadaran literasi, kepedulian lingkungan dan sosial, serta pemberdayaan perempuan generasi muda.
Luh Ayu Manik Mas merupakan sosok remaja pahlawan super pertama yang dikembangkan dari hasil interaksi dengan masyarakat. Melalui dukungan Twitter, Luh Ayu Manik Mas dapat berkomunikasi langsung dengan publik. Dari proses komunikasi yang terjadi diharapkan dapat menginsipirasi dan menggugah pemikiran kritis generasi muda agar aktif melakukan aksi nyata untuk perbaikan kondisi lingkungan dan kehidupan sosial. Luh Ayu Manik Mas mengajak publik untuk membincangkan segala persoalan lingkungan dan sosial dalam bahasa ibunya, yaitu bahasa Bali. Namun, dengan senang hati ia juga meladeni perbincangan dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
Sosok Luh Ayu Manik Mas akan terus dikembangkan bersama kisah-kisahnya berdasarkan masukan-masukan masyarakat. Hasil masukan masyarakat selanjutnya diolah sekelompok tim yang terdiri dari penulis, illustrator, editor, dan pakar bahasa, lalu mengembangkannya menjadi sebuah buku cerita bergambar. Setiap kisahnya akan disusun penulis yang berbeda untuk menciptakan banyak kesempatan bagi para penulis lokal menulis dalam bahasa Bali.
Karakter Luh Ayu Manik Mas adalah hasil kerja kreatif tim BASAbali, sebuah kolaborasi nirlaba yang berupaya menjaga kelestarian alam dan budaya Bali. Tiga kisah pertama Luh Ayu Manik Mas mendapat dukungan pendanaan dari Asia Foundation's Let's Read Program.
Ingin membaca kisah-kisah Luh Ayu Manik Mas secara utuh? Dapatkan secara gratis di Asia Foundation Let’s Read Program (https://reader.letsreadasia.org). Selain itu, terdapat lebih dari 75 buku anak-anak lainnya dalam bahasa Bali dan bahasa Asia lainnya di platform online ini. Tiga kisah Luh Ayu Manik Mas ini juga akan ditampilkan dalam The Asia Foundation’s six week Let’s Read Aloud Challenge yang menyatukan orang-orang di seluruh Indonesia untuk membaca nyaring bersama 200.000 anak. Ayo bergabung dalam tantangan ini dengan memberi tagar #AyoBacaNyaring di media sosial serta kunjungi www.ayobacanyaring.org.
Kisah Luh Ayu Manik juga tersedia secara gratis di kamus dan perpustakaan virtual BASAbali Wiki (https://dictionary.basabali.org), yaitu pada rak buku anak-anak. Pada bagian ini para pembaca bisa mengunduh buku secara gratis. Para pembaca juga diundang untuk menulis ulasan buku serta mengirimkan video terkait.

Share:

Saturday 8 June 2019

Workshop Kurikulum FKIP Universitas Dwijendra: Bentuk Antisipasi Disrupsi Teknologi


Perubahan kurikulum dilakukan untuk menyesuaikan terhadap perkembangan teknologi Pada era disrupsi teknologi, mensyaratkan perubahan terhadap kurikulum. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan antara learning outcome dengan kebutuhan dunia kerja. Begitu pula dalam menyiapkan lulusan perguruan tinggi  yang profesional, melek teknologi, dan melek budaya, perlu diadakan peninjauan kurikulum sehingga lulusannya dapat terserap dunia kerja dan dapat membuka lapangan kerja baru.
            Antisipasi terhadap revolusi industri 4.0 khususnya di bidang pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang membawahkan empat program studi (Prodi) yaitu Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, dan Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar mengadakan peninjauan kurikulum melalui kegiatan workshop pada hari Sabtu, 8 Juni 2019. Nara sumber  pada workshop tersebut  adalah Prof.Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd., dan Dra. Ni Luh Putu Artini, M.A., Ph.D. Kedua nara sumber berasal dari Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
Yang hadir pada workshop tersebut, Dekan FKIP, Drs. I Made Kartika, M.Si., Wakil Dekan FKIP, I.G.A. Mas Darwati,M.Si., Kaprodi Pend. Bahasa Indonesia dan Daerah, Dra. Ni Made Suarningsih, M.Si., Kaprodi Pendidikan Kewarganegaraan, Putu Ronny Angga Mahendra, M.Pd., Kaprodi PGSD, Dewa Ayu Made Manu Okta Priyantini,S.Pd., M.Pd. Kaprodi Pend. Bahasa Inggris, Ni Putu Yuniari S.Pd,M.Pd. dan dosen di lingkungan FKIP Universitas Dwijendra.
Workshop dibuka oleh Wakil Rektor 1,  Dr. I Ketut Suar Adnyana, M.Hum,yang dalam hal ini mewakili Rektor Universitas Dwijendra (Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc.,M.M.A.) Dalam sambutannya WR 1, menekankan bahwa pembicaraan mengenai kualitas pendidikan tidak bisa terlepas dari pembicaraan masalah paradigma pendidikan. Paradigma konvensional yang berpusat pada siswa  sudah ditinggalkan menuju kepada paradigma pendidikan yang berpusat pada siswa dan bahkan sekarang berubah yang memposisikan guru sebagai learning manager. Materi pembelajaran begitu mudah diakses oleh siswa. Untuk menyelesaikan pekerjaan rumah, siswa dapat mencari di google. Sebagai learning manager, guru menyiapkan siswa menjadi pelajar yang mandiri dan menjadi life  long learning.
        FKIP sebagai salah satu institusi yang menghasilkan calon guru yang profesional, melakukan peninjauan terhadap kurikulum. Peninjauan kurikulum tersebut untuk menyesuaikan learning outcome dengan lingkungan makro mencakup aspek politik, ekonomi, kebijakan, sosial, budaya, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lingkungan mikro mencakup aspek pesaing, pengguna lulusan, sumber calon mahasiswa, dan e leaning.
         Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP ) Drs. I Made Kartika, M.Si. menyatakan bahwa kualitas pembelajaran di FKIP Universitas Dwijendra terus ditingkatkan menyesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan dunia kerja. Peningkatan kualitas lulusan tidak saja dilakukan dengan mengadakan peninjauan kurikulum tetapi standar rekrutmen dosen juga ditingkatkan . FKIP dalam melakukan rekrutmen dosen memperhatikan keprofesionalan calon dosen. Banyak praktisi yang direkrut menjadi dosen di FKIP Universitas Dwijendra. Dengan cara itu, diharapkan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat diimplementasikan secara profesional.
   Peningkatan kualitas pembelajaran di FKIP tidak saja dilakukan dengan peninjauan kurikulum,tetapi peningkatan kualitas pembelajaran dilakukan dengan berkesinambungan. Pada tingkat fakultas telah dibentuk Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas (SPMIF), dan pada tingkat program studi (SPMIP). Kedua SPMI inilah yang  bertugas melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi  pada tingkat program  studi dan fakultas.(SAD). Dengan itu, FKIP Universitas Dwijendra dapat menjawab tantangan di era disrupsi teknologi.
Share:

Monday 27 May 2019

Dukung Kebijakan Gubenur Bali: FKIP Dwijendra membuat gebrakan baru

Kuliah mendapatkan beasiswa, itu sudah biasa. Kalau kuliah gratis di tempat berkualitas itu yang luar biasa.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Dwijendra adalah salah satu fakultas di Universitas Dwijendra yang senantiasa berinovasi agar mampu menjadi unggul di bidang pendidikan, membentuk calon-calon guru yang kompeten dan kompetitif. Fakultas yang beralamat di Jalan Kamboja No.17 Denpasar ini memiliki empat program studi yang sedang hits dan diminati oleh siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Keempat Program studi tersebut adalah Program Studi Bahasa Indonesia dan Daerah (PBID), Prodi PPKN, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.
FKIP Dwijendra telah mencetak banyak lulusan yang menempati posisi-posisi stategis dan semakin hari semakin berkembang mengikuti perkembangan zaman. Baru-baru ini, Gubernur Bali, I Wayan Koster menjadi keynote speaker dalam acara Dharma Shanti yang diadakan di Universitas Dwijendra, menyampaikan program-program yang sedang direncanakan dan telah dilaksanakan dalam lima tahun ke depan. Salah satunya adalah ngrajegang Bali dengan aturan hari kamis berbahasa Bali dan berbusana adat Bali. Gubenur berharap, Dwijendra mampu bangkit dan berdiri dengan mewujudkan cita-cita luhur dan spirit Dang Hyang Dwijendra. 
Universitas Dwijendra di bawah pimpinan Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc. M.MA dengan cepat melaksanakan program-program yang mendukung program-program Gubenur Bali. Salah satunya adalah memberikan keringanan biaya kepada calon mahasiswa yang memilih program di Prodi Pendidikan bahasa Daerah Bali melalui surat edaran nomor 754/UD.II/I/V/2019. Dalam surat edaran tersebut disebutkan bahwa mahasiswa yang memilih kuliah di program studi pendidikan bahasa Indonesia dan daerah khususnya yang memilih bahasa Bali akan mendapatkan keringanan berupa dibebaskannya biaya SPP dan SKS selama delapan semester.
Kebijakan Rektor disambut baik oleh  Dekan FKIP Universitas Dwijendra.  Drs. I Made Kartika, M.Si  mengatakan,” Kami di FKIP sangat berterimakasih dan antusias dengan surat edaran yang dikeluarkan oleh Bapak Rektor. Kami sudah melakukan promosi dan membuat program-program yang mendukung kebijakan Rektor.”
Selain itu, Drs. I Made Kartika, M.Si. bersinergi dengan ketua program studi dan dosen-dosen telah mendukung penuh kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang membantu meningkatkan skill mahasiswa kedepannya.
“UKM dan semua kegiatan mahasiswa yang sudah ada akan dimaksimalkan lagi keberadaannya. Kuliah dengan dosen-dosen professional, membuat saya yakin dengan kualitas mahasiswa kami. Dan untuk adik-adik SMA yang ingin menjadi guru professional yang mampu bersaing di era 4.0 ini, ayo bergabung di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Jangan Ragu!” Tegasnya. Selain itu, Universitas Dwijendra juga memberikan peluang yang lebih besar kepada calon mahasiswa yang berminat, FKIP Dwijendra juga membuka kelas pagi dan berbagai beasiswa untuk mahasiswa.
Share:

Monday 6 May 2019

Peluncuran Prawireng Putri Bali, Pahlawan Perempuan Super Bali.

Peluncuran Prawireng Putri Bali, Luh Ayu Manik Mas oleh Ibu Gubernur Bali Nyonya Suastini Koster
Kegiatan Peluncuran Prawireng Putri Bali ini terselenggara atas kerjasama BASAbali Wiki dengan The Asia Foundation’s Lets Read Program. BASAbali Wiki merupakan sebuah wadah kolaborasi antara ahli bahasa, antropolog, pelajar dan masyarakat sipil yang memiliki tujuan menjaga, melestarikan dan mengembangkan bahasa Bali melalui portal bernama basabali.org. Pada kegiatan pelaksanaannya, BASAbali Wiki bekerjasama dengan Yayasan Dwijendra Denpasar, serta melibatkan para guru, siswa, dan penyuluh bahasa Bali, bertempat di Aula Sadhu Gocara Yayasan Pusat Dwijendra Denpasar (04/05/2019).
Tokoh superhero perempuan Bali yang diluncurkan diberi nama Luh Ayu Manik, siswi kelas VII yang memiliki karakter supel dan pintar dengan tanda siluet naga di pergelangan tangan kanannya. Setelah bertransformasi, Luh Ayu Manik berubah menjadi Luh Ayu Manik Mas.
Peluncuran Prawireng Putri Bali dihadiri oleh Ibu Gubernur Bali, Nyonya Suastini Koster, Direktur BASAbali Wiki Drs. I. Gede Nala Antara, M.Hum, Ketua Yayasan Dwijendra, Kepala SMP Dwijendra, penulis cerita, ilustrator dan undangan lainnya. Peluncuran tokoh superhero ditandai dengan pembacaan buku oleh Ibu Gubernur Bali, Nyonya Suastini Koster. Selain kegiatan tersebut, juga dilaksanakan perlombaan membuat review buku sekaligus memasukkan review ke kamus BASAbali wiki dan diakhiri dengan foto bersama.

Share:

Sunday 7 April 2019

SOSIALISASI KAJANG WARIH SRI NARARYA DAMAR BALI

Praktek Pemasangan Kajang dalam Upacara Ngaskara

Agama Hindu, dalam setiap ritual keagamaanya tentunya tidak bisa terlepas dari penggunaan  simbol-simbol keagamaan, dan setiap klen memiliki sanggah kawitan, pendeta, bade, patulangan, dan kajang tertentu yang digunakan dalam upacara ngaben, yang juga dikaitkan dengan asal-usul keturunan. Berkaitan dengan kajang, sistem pelapisan sosial juga tampak dari adanya beberapa jenis kajang, yaitu Kajang Brahmana, Kajang Ksatrya, Kajang Wesya, dan juga kajang sesuai dengan garis keturunan masing-masing. Kajang merupakan salah satu sarana yang mesti ada dalam upacara pengabenan. Oleh karenanya, sosialisasi berkaitan dengan kajang penting kiranya dilaksanakan. Seperti halnya yang dilaksanakan Panglingsir dan Pasemetonan Lanang Ceramcam dengan menghadirkan para sulinggih Paiketan Sulinggih Sri Nararya Damar Bali, diantaranya Ida Rsi Agung Bhagawan Damarjaya Pemecutan, Ida Ratu Rsi Agung Dharma Putra Adnyana Gria Agung Lanang Padangsambean, Ida Ratu Rsi Agung Bhagawan Hyang Anulup Pemecutan, Ida Ratu Rsi Agung Bhagawan Dawan, dan Ida Rsi Agung Bhagawan Dewa Ngurah Gria Legian. Dengan kehadiran para sulinggih, diharapkan bisa memberikan pencerahan dan tuntunan berkaitan dengan keberadaan leluhur dan juga kajang yang dipergunakan. Sosialisasi kajang yang diisi dengan praktek langsung proses pemasangan kajang, dilaksanakan  di Pura Luhur Manik Makeplag (Minggu, 7 April 2019). Selain pemaparan dan praktek langsung pemasangan kajang dengan dituntun Ida Rsi Agung, disela acara juga dipaparkan akan sejarah keberadaan Pura Luhur Manik Makeplag yang dipercaya sebagai linggih Ida Bhatari Dewi Danu.
Penyerahan Punia berupa tateken kepada Paiketan Sulinggih Sri Nararya Damar Bali

Kegiatan sosialisasi dihadiri pula oleh Panglingsir Puri Pamecutan dan pasemetonan Puri. Dalam penyampaiannya, Ida Ratu Sri Agung Bhagawan Damar Jaya Pemecutan memaparkan, apapun garis keturunannya baik itu arya kenceng, arya belog, leluhurnya adalah Sri Nararya Damar. Beliau menekankan pentingnya kegiatan ini untuk menyamakan persepsi pasemetonan, sehingga sebelumnya telah dilaksanakan pula seminar-seminar berkaitan dengan penggunaan kajang, urutan pemasangan kajang ketika pangaskara, ada yang disebut dengan recadana, kajang kawitan dan kajang lainnya yang telah disepakati berdasarkan atas sastra. Ida Rsi Agung juga menyinggung masalah sarana ukur, agar paling nista menggunakan 175 uang kepeng, atau kelipatannya.

Sosialisasi juga diisi dengan penyerahan buku tentang kajang kepada Pasemetonan Lanang Ceramcam serta punia dari Lanang Ceramcam berupa teteken kepada para sulinggih, serta penyerahang tongkat komando kepada Pangelingsir Lanang Dawan dan Lanang Ceramcam.  Ida Ratu Rsi Agung Dharma Putra Adnyana yang juga merupakan Penasehat Paguyuban Bakti Marga, menekankan dengan banyaknya prati sentana  Sri Nararya Damar Bali, penting kiranya agar prati sentanan Ida mengetahui dan menggunakan kajang kawitannya, karena selama ini prati sentanan Ida Sri Nararya Damar Bali menggunanakan kajang dari gria lain. Kajang yang  merupakan identitas dari klen/ soroh ini, diharapkan bisa mengatarkan Sang Inaskara yang diupacarai, bisa bertemu dengan kawitan, yang pada akhirnya bisa kembali pada Sangkan Paraning Dumadi.
Foto Bersama Paiketan Sulinggih Sri Nararya Damar Bali dengan Pangelingsir Lanang Dawan dan Lanang Ceramcam
Share:

Wednesday 20 March 2019

BERAWAL DARI COBA-COBA, LOLOH AMAN SEMAKIN DIKENAL MASYARAKAT.

Loloh Kunyit produksi Loloh "AMAN"
LOLOH, minuman tradisional Bali yang satu ini, tentunya sudah tidak asing lagi bagi masuarakat Bali. Loloh merupakan minuman tradisional khas Bali yang kaya akan manfaat. Kekayaan khasanah kuliner tradisional Bali memang membutuhkan perhatian dan upaya dalam pelestariannya. Seperti yang dilakukan oleh Ibu Indah, yang tinggal di Desa Babakan Mengwi Badung. Ada beragam variant loloh yang kini telah dibuatnya diantaranya Loloh Kunyit, Loloh Sirih, Loloh Don Silik, Loloh Dapdap, Loloh Don Kayu Manis, Loloh Beras Kencur, dan Loloh Don Sembung. Semua jenis loloh yang dibuatnya diracik oleh Ni Made Seniati. Loloh produksinya ini diberi nama loloh “AMAN”. 
Aneka Loloh Produksi Loloh AMAN
Loloh, tentunya tidaklah hanya sekedar minuman, namun kaya akan manfaat. Seperti halnya loloh kunyit. Kunyit mengandung kurkumin dimana zat ini merupakan antioksidan yang dapat mencegah kerusakan dan mutasi sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Selain itu kandungan kurkumin juga memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan kanker. Kunyit juga dapat mengatasi masalah pencernaan, nyeri haid, perut kembung serta manfaat lainnya. ditangan ibu indah kunyit di racik dengan higienis menjadi jamu tradisional atau istilah bali dikenal loloh kunyit. Dalam pembuatan loloh sebenarnya sangat sederhana dan dapat dilakukan sendiri dirumah, atau bagi anda yang tidak ingin repot dapat memesan pada melalui no telpon/ WA 083114722726, dengan harga yang sangat terjangkau yaitu mulai 5 ribu rupiah saja.
Share:

Friday 15 March 2019

Wimba Teks Doa Mabasa Bali

Puja Pangrastiti Setata Kamargiang Satunggil Ngawitin Parikrama
Om Awighnamastu Nama Siddham
Om bhur bvah svah...tat savitur varenyam...
Bhargo devasya dhimahi...dhiyo yo nah pracodayat...
Om Adityasyaparam jyoti...Rakta teja namo stute...
Sweta pankaja madhyasta...Bhaskaraya namo stute....
Om Anugraha manuharam...dewa datanugrahaka...
Arcanam sarwa pujanam...namah sarwa nugrahaka

Om Hyang Widhi, Hyang Maha Agung, sane ngenterang jagat tri bhuana miwah wit sahananing sane murip iriki ring jagate. Aksi sembah baktin titiang puniki. Mogi sida asung kertha wara nugraha mapica sunar galang, mangda galang apadang.

Om Hyang Widhi, Hyang Maha Wicaksana, ring rahina mangkin, Budha Paing Wuku Uye, ketekan Masehi selikur Juni warsa kalih tali pitulas. Titiang makasami mapupul masadu ajeng malarapan antuk kasredaning manah tur katabaning ati, ngaturang puja pangrastiti nglungsur pamargi sane antar miwah pamatut sajeroning acara puniki.

Mogi Ida Sang Hyang Widhi Wasa miwah prabhawan ida sami sida ledang ngicen pamargi sane becik maka miwah panuntun, mangdane pamargin acara puniki prasida antar tur sidhaning don.

Om Hyang Widhi, Hyang Maha Kinasih, mogi sida ngaksamayang sahananing karma kara miwah karma ksama sane medal saking pikayun, pawacanan maka miwah parilaksanan titiang makasami.

Om Anobadrah kretawyantu wiswantah
Om sarwa karya prasida sidhantam
Om dewa suksma prama cintya ya namah swaha

Om Shanti Shanti Shanti Om

Share:

Sunday 10 March 2019

DESA PERINGSARI MELAKSANAKAN UPACARA MANUSA YADNYA MASSAL GRATIS

Metatah, Pawiwahan dan Otonan Massal di Kantor Desa Peringsari 11/03/2019

Perbekelan Desa Peringsari, Kecamatan Selat, Karangasem, melaksanakan upacara metatah, pawiwahan dan otonan massal gratis, pada Soma Kliwon Uye, Senin 11/3/2019, bertempat di kantor perbekelan setempat.
Upacara metatah, pawiwahan dan otonan massal yang diprakarsai oleh Perbekelan Desa Peringsari, merupakan pelaksaan upacara yang baru pertama kali dilaksanakan oleh Desa Pering Sari. Menurut Perbekel Desa Peringsari, I Wayan Bawa,  kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Pemerintahan Desa Peringsari untuk meringankan beban masyarakat dalam kaitannya dengan pelaksanaan upacara yadnya. Selain itu, langkah ini merupakan sebagai upaya untuk meningkatkan rasa kebersamaan wargsa Desa Peringsari. 
Pelaksanaan upacara massal ini disambut baik dan dengan antusias oleh masyarakat setempat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peserta yang mengikuti prosesi upacara. Untuk pelaksaan upacara metatah diikuti 186 peserta, pawiwahan 12 pasang peserta dan upacara otonan dengan 162 peserta, serta dipuput 3 orang sulinggih, diantaranya Ida Pandita dari Gria Lusuh, Ida sri Bhagawan Wrhaspati dari Gria Padangaji. 
Pelaksanaan upacara manusa yadnya massal Desa Peringsari juga diiringi dengan tetabuhan, topeng dan sesolahan wali topeng sidakarya. 
Share:

Monday 4 March 2019

Wimba Teks Sambrama Wacana

Penyuluh Bahasa Bali Desa Lodtunduh Ubud Gianyar ring Pakeling Bulan Bahasa Bali
Om Swastiastu
Om Anobadrah kertawoyantu wiswatah
Mogi Pikayun Sané Susrusa Rauh Saking Sakancan Genah

Ibu Bupati ……Pinaka Murdaning Jagat  sane mustikayang titiang
Bapak Camat .........  sane kusumayang titiang
Perbekel ............  sane wangiang titiang
Maka miwah uleman sareng sami sane sampun sweca ledang rauh ring galah becik sekadi mangkin, sane wangiang titiang.

          Puja pangastuti katur ring Ida Sang Parama Kawi, saantukan sangkaning sih paswécan Ida, i raga sareng sami prasida masadu ajeng tur sami ring kahanan kenak saha rahayu. Galahé mangkin wantah rahina dahat mabuat majeng i raga sareng sami, pamekas sajeroning pamargin pakeling Bulan Bahasa Bali. Mogi-mogi majalaran antuk parikrama puniki, Basa, Aksara makamiwah Sastra Bali druwen i raga sareng sami prasida setata rajeg kantos ring kapungkur wekas.
          Ida Dane Sareng Sami Sané Kusumayang Titiang,
Sekadi sané sampun ketah kauningin, Manggalaning Jagat Bali sampun ngamedalang Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 (pitung dasa siya) warsa 2018 (kalih tali plekutus) ngeninin indik mabusana adat Bali makamiwah Pergub nomor 80 (ulung dasa) warsa kalih tali plekutus), ngeninin indik penyayub saha pawigunayan Basa, Aksara miwah Sastra Bali makamiwah Pamargin Bulan Bahasa Bali satunggil bulan Februari. Pidabdab puniki majanten dahat becik saha patut kasokong antuk samian krama Bali, pinaka pamargi risajeroning nyaga karajegan budaya Bali, mawinan Bali prasida setata rajeg.
          Ida dane para uleman sareng sami,
Pinaka cihna pangrembe saha panyokong majeng kawentenan Pergub inucap, mahawinan ring galahe mangkin, kamargiang pakeling bulan bahasa Bali. Tios ring punika, pamargine puniki taler pinaka cihna sutindih majeng tetamian budaya Bali. Napi malih Basa, Aksara wiadin sastra Bali druwe, sampun sayan katilarin antuk krama Bali. Pangrejeg globalisasi mangda sampunang kantos ngareredang tetamian budaya sane dahat mautama punika.
          Ida dane sareng sami sane wangiang titiang
Mungguwing pacentokan-pacentokan sane kamargiang ring galahe mangkin, minakadi pacentokan nyastra Bali, inggian nyurat aksara Bali, wiadin masatua Bali (sesuaikan dengan lomba yang dilaksanakan). Ngiring pidabdabe puniki anggen titi pangancan sajeroning nitenin, ngawerdiang saha ngrajegang budaya Bali, pamekas busana adat Bali, makamiwah Basa, Aksara wiadin Sastra Bali. Ageng pangaptin titiang, mangda basa Bali druwe nenten kaanggen rikalaning pamargin pacentokan wiadin pakeling bulan bahasa Bali kemanten, nanging sapunapi mangda sayuwakti prasida kaanggen ring kahuripan serahina, bilih-bilih basa Bali wantah caciren manados krama Bali saha pinaka akah budaya Bali
          Inggih, wantah asapunika sane prasida atur uningayang titiang, Makawesananing atur, puputang titiang antuk parama shanti.
Om Santih, Santih, Santih Om

Share:

WIMBA TEKS DHARMA WACANA

Luh Bulaning Dwi Rahayu, Pamilet Pacentokan Dharma Wacana ring Pakeling Wanti Warsa WHDI Kab.Tabanan
OM SWASTIASTU
Ida dane sane banget wangiang titiang, sadurung titiang matur, lugrayang titiang ngaturang rasa angayubagia majeng ring Ida Sang Hyang Parama Kawi riantukan wantah sangkaning asung kerta wara nugrahan Ida, ring galahe sane kalintang becik puniki titiang sapunika taler ida dane prasida masadu ajeng mungguing ngamiletin utsawa dharma wacana rahinane mangkin. Dumadak rikawekasan pamargi asapuniki sayan limbak kawentenanipun mawastu sida ngwetuang jagat Baline rajeg. Inggih ida dane sinareng sami, mungguing dharma wacana sane jagi aturang titiang inggih punika mamurda “SWADHARMANING ANAK ISTRI HINDU NGULATI KULAWARGA BAGIA”.
Ida dane sane banget kusumayang titiang, maosang indik swadharmaning anak istri Hindu sayuwakti nenten sida kapalasang ring kawentenan kulawarga. Kasujatianne, anak istri taler kabaos anak luh. Luh ngaran luih. Nika mawinan, ring kitab suci Kutara Manawa III.56 kabaosang, ring dija ja anak istri kaluwihang/, irika para dewatane rumasa seneng, sakewanten yen wenten anak maparilaksana corah ring anak istri, nenten wenten upacara suci sane maphala becik kapiningipun.
Inggih ida dane sareng sami, yadiastun kawentenan anak istri pinih luwih, ipun taler madue swadharma. Yening carcayang titiang, swadharma anak istri pinaka WANITA HINDU inggih punika:
1. Anak istri pinaka pakardin Ida Sang Hyang Widhi Wasa
Iriki manusa kasengguh “Bhakta”. Manut kitab Bhagawadgita XII.13 kabaos wenten pepitu sane pinaka cihna manusa kasengguh Bhakta, minakadi: 
sang sane asih ring sarwa prani pakardin Ida Sang Hyang Widhi; 
sang sane asah, asih, asuh ring jadma tiosan; 
olas asih; 
nenten lobha/ seneng mapunia; 
nenten nyapa kadi aku; 
pada pantaraning suka wiadin duka; 
miwah setata ngampurayang kaiwangan anak tiosan. 
Makapitu punika patut kalaksanayang ring kulawarga gumanti ngwangun kulawarga sane sukinah.
2. Swadharma pinaka anak istri
Pinaka witning tresna asih, anak istri kabaos “dewi” sane mateges sunar. Kulawarga sane madue anak istri maparilaksana olas asih, punika maarti kulawarga inucap sampun bagia. Anak istri sapatutnyane nyinahang raga pinaka wit lan cihna olas asih, duaning sapunika anak istri patut ngamargiang swadharmanipun pinaka pakardin Ida Sang Hyang Widhi Wasa.


3. Swadharma pinaka kurenan/rabi
Ida Sang Hyang Widhi Wasa ngardi anak lanang lan anak istri gumanti nglanturang pratisentana majalaran antuk pawiwahan kadasarin olih kitab suci. Majalaran antuk mapawiwahan, prasida kawangun kulawarga lan iriki anak istri pinaka ibu. Anak istri pinaka kurenan/rabi sane maparilaksana becik kabaos “sadwi” sane mateges anak istri luwih ring pakurenan sane kukuh ngamargiangTri Kaya Parisudha. Swadharman anak istri ngwangun sane mawasta karakter positif ring kulawarga. Indike punika kabaosang ring Kitab Manawa Dharmasastra IX.27 inggih punika ngembasang pianak miwah ngupapira sang sane embas sane pinaka wit wantah anak istri duaning sapunika patut kaluwihang.

4. Swadharma pinaka ibu
Paiketan pantaraning jadma lanang lan istri malarapan pawiwahan mangda kadasarin antuk tresna asih. Ngwangun kulawarga pinaka silih tunggil pahan CaturAsrama, inggih punika Grahasta Asrama. Ring grahasta asrama puniki, sang mapakurenan kadadosang nyujur Catur Purusa Artha, minakadi: Dharma, Artha, Kama, lan Moksa. Duaning sapunika, sane patut kamargiang olih sang sane magrahasta asrama wantah nglanturang pratisentana. Punika mawinan, silih tunggil swadharman anak istri inggih punika pinaka ibu. Swadharman anak istri pinaka ibu, manakadi: ngembasang pianak; ngupapira ring kauripan sakadi ngicenin pendidikan wiadin kawagedan; miwah ngemban kulawarga mangda trepti.
Inggih ida dane sane wangiang titiang, yening maosang indik pangrembe anak istri Hindu wenten petang baga, minakadi: baga domestik, baga, sosial, baga upacara, miwah baga publik.
1. Pangrembe baga domestik
Pangrembe ring baga domestik mapaiketan risajroning kulawarga sane kalaksanayang wit saking wau mapakuren ngantos riwekas. Anak istri patut ngupapira pianakipun, minakadi ngicenin ajeng-ajengan sane mawiguna miwah ngicenin tetuek kauripan gumanti I pianak prasida mawiweka ring pagubugan.

2. Pangrembe baga sosial
Pangrembe baga sosial mapaiketan ring nyama beraya. Ngayah/nguopin ring pakraman patut kalaksanayang olih anak istri mangda sida ngiket rasa manyama beraya ring pagubugan sakadi ring banjar wiadin ring desa gumanti ngamedalang rasa saling asah, asih, lan asuh.

3. Pangrembe baga upacara
Pangrembe baga upacara mapaiketan ring yadnya. Yen cingak ring kauripan sarahina, saking matetuesan, majaitan, matanding banten, miwah ngaryanin uparengga yadnya tiosan, akehan anak istri sane pinaka pamucuk. Sapunika taler sajeroning ngamargiang Nitya Karma Yadnya (yadnya sane kamargiang sarahina) minakadi Tri Sandya lan yadnya sesa miwah Naimitika Karma Yadnya (yadnya sane kamargiang nganutin sasih/pawukon) minakadi pujawali, mlaspas, miwah sane tiosan wantah kamargiang oleh anak istri.

4. Pangrembe baga publik
Pangrembe baga publik mapaiketan ring geginan utawi pakaryan. Anak istri sane madue geginan utawi pakaryan (basa kerennyane “WANITA KARIR”) kabaos Brahma Vadini. Wanita karir patut madue sane kabaos keterampilan profesi napike punika Brahmana, Ksatriya, Wesya, wiadin Sudra. Agama Hindu nenten ngwatesin anak istri ring geginanipun sakewanten sane pinih utama swaginanipunpatut nganutin tetuek ajah-ajahan Agama Hindu.
Inggih ida dane, yening cutetang titiang, maka tetikes daging dharma wacanan titiang inggih punika anak istri sane luwih wantah anak istri sane olas asih lan pageh ngamargiangswadharma. Duaning asapunika, ngiring iraga ngrembe visiWHDI (Wanita Hindu Dharma Indonesia) gumanti ngwetuang anak istri Hindu sane pradnyan, mandiri, saha maparilksana sadu..
Inggih ida dane sane banget kusumayang titiang, wantah kadi asapunika mungguing dharma wacanan titiang ring galahe sane becik kadi mangkin puniki, dumogi wenten pikenohipun. Manawi wenten atur titiang sane nenten manut ring kayun,, lugrayang titiang nglungsur geng rena sinampura. Maka wesananing atur, puputang titiang antuk parama santih.
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM

Share:
NGIRING SARENG-SARENG NEES PANGLIMBAK COVID-19 RING BALI

PANGUPAYA NAMBAKIN COVID-19

Self-quarantine-is-recommended-for-individuals-who-have-been-directly-exposed-to-the-new-Coronavirus-or-have-history-of-travel-in-infected-or-heavily-populated-areas SAMPUNANG KIJA-KIJA SELAMI PANDEMI COVID-19