Wednesday 20 June 2018

Tut Partha, Menempuh Cara Berbeda Menunjukkan Kecintaan Bahasa Bali


Bahasa bali harus mendapatkan perhatian serius sebagai identitas kebudayaan masyarakat Bali. Bahasa Bali juga merupakan penyangga budaya Bali, sehingga perlu dibina dan diberdayakan untuk merevitalisasi jati diri dan penguatan integritas bangsa.  Namun dalam upaya pelestarian bahasa Bali, tentunya memerlukan upaya-upaya kekinian di tengah serbuan arus globalisasi. Hal ini menggugah niat mulia pemuda kelahiran Bestala Buleleng, Ketut Sidang Partayasa dalam mengemas bahasa Bali sehingga semakin memasyarakat, utamanya pada generasi milinial.
Design baju merupakan sarananya dalam berkarya sekaligus mensosialisasikan keberadaaan bahasa Bali. Lewat fanspage Awake oblong Bali https://www.facebook.com/awake.awake.923, pemuda yang sering disapa Tud Partha memajang baju-baju designnya yang tidak pernah lepas dari aksara Bali, kruna bahasa Bali ataupun satir-satir Bali. Upayanya tentu tidak sia-sia, belakangan ini banyak pemuda Bali utamanya tamatan sastra Bali memesan baju buatannya.

image host
salah satu design baju Tut Partha
Masa depan kebudayaan pulau dewata utamanya bahasa Bali tergantung dari kesadaran dan tanggungjawab semua elemen masyarakat mulai dari cendekiawan, mahasiswa, seniman hingga para pemimpin. Kita bisa mengajegkan Bali dengan menggunakan bahasa Bali mulai dari lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

NGIRING SARENG-SARENG NEES PANGLIMBAK COVID-19 RING BALI

PANGUPAYA NAMBAKIN COVID-19

Self-quarantine-is-recommended-for-individuals-who-have-been-directly-exposed-to-the-new-Coronavirus-or-have-history-of-travel-in-infected-or-heavily-populated-areas SAMPUNANG KIJA-KIJA SELAMI PANDEMI COVID-19