Tuesday 19 June 2018

Juru Surat Lontar Semakin Langka



Seni menulis di atas daun lontar merupakan salah satu warisan budaya yang kini kian redup ditelan jaman dan ditinggalkan oleh masyarakat Bali sebagai pewaris budaya sendiri. segelintir orang yang masih menekuni profesi juru surat lontar.
Menulis di atas daun lontar tentunya membutuhkan keterampilan khusus yang didapat lewat latihan secara rutin. Seni menulis lontar sebagai warisan budaya leluhur, kian hari semakin redup dan ditinggalkan. Hal ini merupakan tantangan besar untuk ajegnya tradisi ini ditengah serbuan arus globalisasi. Di sisi lain, besar kebutuhan masyarakat Bali akan keberadaan juru surat lontar. Sejauh ini, masih sedikit sekali yang mau berkecimpung dan menekuni seni menulis lontar. Sesunguhnya, menulis lontar merupakan potensi yang menjanjikan jika memang mau menekuninya secara professional. Profesi juru surat lontar baru sebatas digeluti generasi tua, walau generasi muda juga sangat berpotensi mengambil peluang tersebut.

image host

Pada setiap lomba nyurat lontar, banyak peserta dengan tulisan indah “tebek wayah” bahkan mataksu. Para pemenang lomba, semestinya dirangkul dinas yang berkaitan. Hal ini tentunya bisa meyakinkan generasi muda, jika keahlian menulis lontar merupakan peluang menjanjikan serta tidak menimbulkan pesimisme dalam menekuni seni budaya utamanya nyurat lontar.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

NGIRING SARENG-SARENG NEES PANGLIMBAK COVID-19 RING BALI

PANGUPAYA NAMBAKIN COVID-19

Self-quarantine-is-recommended-for-individuals-who-have-been-directly-exposed-to-the-new-Coronavirus-or-have-history-of-travel-in-infected-or-heavily-populated-areas SAMPUNANG KIJA-KIJA SELAMI PANDEMI COVID-19