Saturday 8 June 2019

Workshop Kurikulum FKIP Universitas Dwijendra: Bentuk Antisipasi Disrupsi Teknologi


Perubahan kurikulum dilakukan untuk menyesuaikan terhadap perkembangan teknologi Pada era disrupsi teknologi, mensyaratkan perubahan terhadap kurikulum. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan antara learning outcome dengan kebutuhan dunia kerja. Begitu pula dalam menyiapkan lulusan perguruan tinggi  yang profesional, melek teknologi, dan melek budaya, perlu diadakan peninjauan kurikulum sehingga lulusannya dapat terserap dunia kerja dan dapat membuka lapangan kerja baru.
            Antisipasi terhadap revolusi industri 4.0 khususnya di bidang pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang membawahkan empat program studi (Prodi) yaitu Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, dan Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar mengadakan peninjauan kurikulum melalui kegiatan workshop pada hari Sabtu, 8 Juni 2019. Nara sumber  pada workshop tersebut  adalah Prof.Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd., dan Dra. Ni Luh Putu Artini, M.A., Ph.D. Kedua nara sumber berasal dari Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
Yang hadir pada workshop tersebut, Dekan FKIP, Drs. I Made Kartika, M.Si., Wakil Dekan FKIP, I.G.A. Mas Darwati,M.Si., Kaprodi Pend. Bahasa Indonesia dan Daerah, Dra. Ni Made Suarningsih, M.Si., Kaprodi Pendidikan Kewarganegaraan, Putu Ronny Angga Mahendra, M.Pd., Kaprodi PGSD, Dewa Ayu Made Manu Okta Priyantini,S.Pd., M.Pd. Kaprodi Pend. Bahasa Inggris, Ni Putu Yuniari S.Pd,M.Pd. dan dosen di lingkungan FKIP Universitas Dwijendra.
Workshop dibuka oleh Wakil Rektor 1,  Dr. I Ketut Suar Adnyana, M.Hum,yang dalam hal ini mewakili Rektor Universitas Dwijendra (Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc.,M.M.A.) Dalam sambutannya WR 1, menekankan bahwa pembicaraan mengenai kualitas pendidikan tidak bisa terlepas dari pembicaraan masalah paradigma pendidikan. Paradigma konvensional yang berpusat pada siswa  sudah ditinggalkan menuju kepada paradigma pendidikan yang berpusat pada siswa dan bahkan sekarang berubah yang memposisikan guru sebagai learning manager. Materi pembelajaran begitu mudah diakses oleh siswa. Untuk menyelesaikan pekerjaan rumah, siswa dapat mencari di google. Sebagai learning manager, guru menyiapkan siswa menjadi pelajar yang mandiri dan menjadi life  long learning.
        FKIP sebagai salah satu institusi yang menghasilkan calon guru yang profesional, melakukan peninjauan terhadap kurikulum. Peninjauan kurikulum tersebut untuk menyesuaikan learning outcome dengan lingkungan makro mencakup aspek politik, ekonomi, kebijakan, sosial, budaya, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lingkungan mikro mencakup aspek pesaing, pengguna lulusan, sumber calon mahasiswa, dan e leaning.
         Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP ) Drs. I Made Kartika, M.Si. menyatakan bahwa kualitas pembelajaran di FKIP Universitas Dwijendra terus ditingkatkan menyesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan dunia kerja. Peningkatan kualitas lulusan tidak saja dilakukan dengan mengadakan peninjauan kurikulum tetapi standar rekrutmen dosen juga ditingkatkan . FKIP dalam melakukan rekrutmen dosen memperhatikan keprofesionalan calon dosen. Banyak praktisi yang direkrut menjadi dosen di FKIP Universitas Dwijendra. Dengan cara itu, diharapkan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat diimplementasikan secara profesional.
   Peningkatan kualitas pembelajaran di FKIP tidak saja dilakukan dengan peninjauan kurikulum,tetapi peningkatan kualitas pembelajaran dilakukan dengan berkesinambungan. Pada tingkat fakultas telah dibentuk Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas (SPMIF), dan pada tingkat program studi (SPMIP). Kedua SPMI inilah yang  bertugas melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi  pada tingkat program  studi dan fakultas.(SAD). Dengan itu, FKIP Universitas Dwijendra dapat menjawab tantangan di era disrupsi teknologi.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

NGIRING SARENG-SARENG NEES PANGLIMBAK COVID-19 RING BALI

PANGUPAYA NAMBAKIN COVID-19

Self-quarantine-is-recommended-for-individuals-who-have-been-directly-exposed-to-the-new-Coronavirus-or-have-history-of-travel-in-infected-or-heavily-populated-areas SAMPUNANG KIJA-KIJA SELAMI PANDEMI COVID-19