BASAbali
Wiki yang merupakan sebuah platform website, mengadakan acara pesta
penerjemahan dengan melibatkan para penyuluh bahasa Bali, guru bahasa Bali, dan
praktisi bahasa Bali. Kegiatan penerjemahan dilaksanakan di Aula Balai Bahasa
Prov. Bali, Jl Trengguli I Tembau, Denpasar, Minggu 24 Februari 2019. Acara ini merupakan
kegiatan penerjemahan 50 buku cerita bergambar anak-anak di website The Asia
Foundation (https://reader.letsreadasia.org/).
Pesta penerjemahan dilakukan dari teks bahasa Indonesia ke dalam teks bahasa
Bali, dengan menggunakan bahasa Bali yang mudah dimengerti oleh anak-anak. Proses penerjemahan melibatkan para pakar
bahasa Bali sebagai editor hasil terjemahan, diantaranya Drs. I Ketut Ngurah
Sulibra, Dr, Drs. I Wayan Suardiana, M.Hum, I Made Sudiana, S.S,M.Hum, I Wayan
Jatiyasa,S.Pd, M.Pd dan Putu Eka Gunayasa, S.S,M.Hum. Sebelum dipublikasi di
situs web The Asia Foundation, setiap terjemahan disunting terlebih dahulu oleh
tim ahli.
Proses Penerjemahan Melibatkan Guru Bahasa Bali, Penyuluh Bahasa Bali dan Praktisi Bahasa Bali |
Menurut salah satu tim editor, Eka
Gunayasa, Kita perlu memperluas spektrum pemakaian bahasa Bali dengan cara
menerjemahkan karya-karya sastra yang tidak hanya berlatar budaya Bali.
Menerjemahkan cerita anak dengan berbagai latar belakang budaya dari berbagai
belahan dunia menjadi sangat penting di tenga-tengah keringnya bahan literasi
anak saat ini. Kegiatan Pesta Penerjeman yang dilakukan oleh BASABali Wiki.
membuktikan bahasa Bali mampu menjadi media pengantar cerita-cerita tersebut.
Gunayasa menekankan, jika dulu Mpu
Yogiswara menggubah Rawanawada karya
Bhattikawya dari India menjadi Kakawin Ramayana, para kawi juga menggubah
Mahabharata menjadi Asta Dasa Parwa melalui proyek besar "Mangjawaken
Byasa Mata" di masa Dharmawangsa Teguh, dan para pujangga Bali
menggubahnya dalam bahasa Bali di era Gelgel dan Klungkung, maka di era sekarang penerjemahan karya-karya bernilai
moralitas tinggi dari berbagai belahan dunia harus dilanjutkan.
0 komentar:
Post a Comment